Tantangan Kompetensi Komunikasi Bisnis dalam 10 tahun ke depan
Rinaldo Nelsonedy Purba
L2K060089
http://rinaldonelsonedy.blogspot.com
Rinaldo Nelsonedy Purba
L2K060089
http://rinaldonelsonedy.blogspot.com
Globalisasi yang ditandai kemajuan-kemajuan penting dalam teknologi informasi dan komunikasi, mendorong terjadinya pula perubahan-perubahan dalam pembelajaran. Pembelajaran tersebut terutama dilakukan oleh pelaku bisnis yang memiliki peran penting untuk mewujudkan aktivitas bisnis yang menguntungkan sumua pihak. Ketika berbicara mengenai bisnis, hal terpenting yang menjadi tolak ukur keberhasilan bisnis adalah bagaimana bisnis itu dikomunikasikan sebaik mungkin kepada seluruh pelaku bisnis.
Pada dasarnya komunikasi adalah proses menyampaikan & menerima pandangan (idea) & perasaan dengan tujuan menukar persepsi atau tingkahlaku (manusia) (Dr Suriyakatun Osma). Secara definisi yang dikutip dari Boovee, communcation is the process of exchanging information and ideas. An active process, it involves encoding, transmitting, and decoding intended messages. There are many means of communicating and many different language systems. Speech and language are only a portion of communication. Other aspects of communication may enhance or even eclipse the linguistic code. These aspects are paralinguistic, nonlinguistic, and metalinguistic.
Tujuan utama dalam mempelajari komunikasi adalah memperbaiki organisasi. Memperbaiki organisasi biasanya ditafsirkan sebagai “memperbaiki hal-hal untuk mencapai tujuan manajemen”. Dengan kata lain, orang mempelajari komunikasi organisasi organisasi untuk menjadi menajer yang lebih baik. Sebagian penulis berpendapat bahwa manajemen adalah komunikasi. Seringkali teori tradisional dan petunjuk mengenai organisasi dan komunikasi organisasi ditulis dari suatu perspektif manajerial dan sangat menekankan suatu pandangan obyektif.
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Gambar di bawah ini melukiskan konsep suatu sistem komunikasi organisasi. Garis yang putus-putus melukiskan gagasan bahwa hubungan-hubungan ditentukan secara alami; hubungan-hubungan itu juga menunjukkan bahwa struktur suatu organisasi bersifat luwes dan mungkin berubah sebagai respons terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan yang internal dan eksternal.
Komunikasi bisnis dapat diartikan bagaimana mengimplementasikan informasi dalam bidang usaha untuk memperoleh sumberdaya yang optimal dan menyalurkannya dalam tujuan mendapatkan keuntugan yang sebesar-besarnya.
Perkembangan komunikasi bisnis di Indonesia sampai saat ini masih terus bergerak mengikuti perubahan paradigma ilmu, teknologi dan budaya. Hal ini terlihat dari perubahan paradigma berbisnis tahun 2000 seperti dibawah ini :
Komunikasi bisnis saat ini telah menggunakan instrumen yang canggih dan up to date dengan menggunakan Informasi dan Teknologi untuk mendukung transformasi bisnis di semua kalangan pelaku bisnis। Berdasarkan suatu penelitian, di Indonesia industri IT diharapkan dapat dikembangkan untuk menyumbangkan devisa kepada Indonesia paling tidak sebesar $8.2 miliar di tahun 2010. Target ini tidak berlebihan mengingat pasar dunia di bidang ini telah melebihi satu triliun $, di mana pasar domestik Indonesia diperkirakan telah mencapai $1.5 miliar.
Kondisi dunia bisnis saat ini telah berkembang menjadi semakin kompleks, semakin kompetitif, bergerak dengan cepat serta semakin sulit untuk diprediksi। Agar dapat bersaing dan sukses, perusahaan perlu memadukan bisnis dan sumber daya IT yang dimiliki agar dapat secara fleksibel mengakomodasi adanya perubahan untuk kemudian dilakukan adaptasi terhadap perubahan tersebut secara cepat dan tepat.
Menurut Saltanera Consultant, agar dapat bersaing perusahaan harus dapat melakukan respons terhadap perubahan secara cepat dan efisien, dimana masing-masing bidang bisnis memiliki perspektif yang berbeda-beda:
- Perusahaan retail membutuhkan supply chain yang real-time, inventory yang seminimal mungkin, tingkat pemenuhan pesanan yang lebih tinggi, persediaan barang yang berputar lebih cepat, serta peningkatan penjualan।
- Sektor pelayanan keuangan, memerlukan konsolidasi sistem informasi yang dimilikinya agar dapat menyediakan dan memberikan layanan yang bersifat real-time terhadap cash flow, sehingga pelanggan dapat memanfaatkannya untuk melihat peluang investasi serta dapat menghindari shortfall yang tidak terlihat, dan meningkatkan self-service।
- Perusahaan penyedia layanan komunikasi membutuhkan mekanisme agar dapat menyediakan banyak layanan yang baru, bersifat personal, dan kaya akan content agar mampu meningkatkan kepuasan pelanggan serta membangun loyalitas pelanggan।
Teknologi informasi sangat berperan dalam aktivitas bisnis atau dikenal sebagai communication bussines karena dapat mempercepat informasi dan merupakan investasi untuk meningkatkan performa bisnis. Dengan teknologi baru, eksploitasi data (data mining), intranet, video conference, dan web casting, ditawarkan sebagai jalan keluar untuk menghadapi tantangan bisnis dalam era pengetahuan.
Kompetensi bisnis dalam profesional IT didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan bisnis dan hubungan interpersonal dan keahlian yang dimiliki oleh profesional IT yang memungkinkan mereka memahami domain dari bisnis, berbicara bahasa bisnis, serta berinteaksi dengan rekan bisnis mereka.
Kompetensi ini mencerminkan pemahaman mengenai bisnis dalam setiap dimensinya dan menggambarkan kepandaian bisnis profesional IT yang akan mempengaruhi pendekatan mereka dalam memberikan solusi IT :
A Brief Note on Types of Knowledge and Skills adalah Pengetahuan sebagai indikator kunci dari kompetensi memiliki 2 jenis, yaitu : Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan formal yang dapat dikirimkan secara jelas menggunakan bahasa yang sistematis. Pengetahuan ini sering dipandang spesifik pada suatu domain tertentu.
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pengalaman, yang mendasari kemampuan dan potensi yang mendukung perolehan dan penggunaan pengetahuan tersebut. Pengetahuan ini fokus pada perilaku dan dapat dihubungkan dengan konsep lainnya seperti “mengetahui-bagaimana” dan keterampilan.
Keterampilan adalah kemampuan untuk menunjukan sekumpulan perilaku dan proses yang berhubungan dan mencerminkan kemampuan memiliki informasi. Kedua jenis pengetahuan tersebut mencakup 3 faktor yang ditemukan dalam kompetensi dari profesional IT. Faktor-faktor tersebut yaitu pengetahuan, kemampuan dan keterampilan.
Framework yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi ketiga faktor tersebut. Scope of the Competence Construct Framework yang dikembangkan mencerminkan populasi umum dari profesional IT. Karena profesional IT banyak yang terlibat dalam proyek yang berada pada area fungsional yang berbeda, maka dikembangkan framework kompetensi profesional yang lebih luas. Dalam hal ini, kompetensi dipandang sebagai hal yang tidak rutin, termasuk kemampuan untuk mengatasi hal yang kompleks dan lingkungan yang berubah-ubah.
Developing a Framework for Business Competence। Hal yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi sekumpulan pengetahuan dan keterampilan yang membentuk kompetensi bisnis dan memungkinkan profesional IT untuk mengembangkan kolaborasi yang lebih baik dengan rekan bisnisnya.
Hal diatas didukung oleh Business Process Management (BPM) atau manajemen proses bisnis। BPM adalah suatu teknologi yang mampu mengintegrasikan dan mengoptimalisasi fleksibilitas dari proses bisnis. Menurut Janelle Hill, analis dari Gartner, BPM telah dipandang sebagai cara yang tepat untuk meningkatkan performansi perusahaan dengan cara membuat proses-proses kunci berjalan dengan lebih baik. Hal ini termasuk:
- Memodelkan ketergantungan antar pekerja, sistem, dan informasi
- Mengintegrasi dan mengotomatisasi proses-proses yang saling terkait untuk keperluan optimalisasi
- Menkoordinasikan dan mengelola end-to-end, proses-proses yang cross-functional, dan bukan merupakan aplikasi yang bersifat tertutup
- Melakukan perubahan struktur organisasi untuk membantu perkembangan perilaku baru
Kompetensi bisnis profesional IT mempunyai pengaruh terhadap hubungan bisnis. Dengan tingkat kompetensi bisnis yang lebih tinggi, profesional IT akan cenderung untuk masuk dalam kerjasama dengan klien bisnis mereka dan diharapkan akan mempengaruhi kolaborasi diantara profesional IT dan klien bisnisnya. Kompetensi ini akan memberikan profesional IT pemahaman yang dibutuhkan dengan orang bisnis. Ketika kompetensi dalam domain klien tersebut kurang, kualitas layanan yang diberikan oleh profesional IT juga akan menurun.
Hal ini menuntut pengembangan daya saing industri IT Indonesia, sehingga secara kolektif mampu tumbuh, berkembang, dan merebut pangsa pasar tersebut selain itu juga telah merambah kepada industri telekomunikasi, perangkat lunak, perangkat keras, integrasi sistem, yang menunjukkan IT sudah menjadi sebuah industri yang memberi kontribusi kepada pendapatan negara.
Dunia bisnis secara global saat ini telah mengarah kepada jajaran electronic commerce atau dikenal dengan online business. Electronic commerce sebagai bagian dari electronic business didefinisikan sebagai seluruh bentuk transaksi perdagangan barang atau jasa yang menggunakan media elektronik. Hal ini didukung oleh perkembangan Ilmu, Teknologi dan Budaya secara umum yang dampak nya sangat besar bagi seluruh individu bisnis yang tentunya diikuti oleh motivasi yang tinggi dari para pelaku.
Manfaat ini antara lain adalah langsung mengadakan transaksi penjualan dengan pasar lebih luas dan menjadi saran penyampaian portofolio perusahaan, info produk maupun jasa tanpa batasan geografis.
Khusus untuk pengembangan industri ICT, maka diperlukan Sumber Daya Manusia yang sanggup memproduksi produk ICT. Ini berarti diperlukan kompetensi untuk membuat solusi berbasis ICT. Kompetensi pada dasarnya merupakan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Menurut Kamus Kompetensi LOMA (1998), kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja untuk mencapai kinerja yang superior.
Aspek-aspek pribadi ini termasuk sifat, motif-motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Kompetensi-kompetensi akan mengarahkan tingkah laku. Sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja.
Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua aspek-aspek pribadi dari seseorang pekerja itu merupakan kompetensi. Hanya aspek-aspek pribadi yang mendorong dirinya untuk mencapai kinerja yang superiorlah yang merupakan kompetensi yang dimilikinya. (LOMA,s Competency Dictionary, 1998 dalam Arbono Lasmahadi, 2002).
Oleh karena itu, tantangan kompetens bisnis menjelang 10 tahun mendatang harus dapat dihadapi semua aspek pelaku bisniss, maka tantyangan yang dapat dekemukakan sebanyak tujuh tantangan yang antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut :
पेर्तामा, didalam era globalisasi dan informasi, kemampuan SDM dalam penguasaan bisnis dan IPTEK bukan hanya merupakan kebutuhan, tetapi bahkan sudah menjadi keharusan. SDM menyangkut perangkat manusia (brainware) yang akan menginplementasikan sistem informasi yang dibangun dan mengembangkan teknologi informasi sejalan dengan perkembangan perusahan (institusi) di masa mendatang.
Apabila bangsa Indonesia ingin berperan dalam persaingan global, bahkan untuk menghadapi persaingan regional maupun internasional yang menuntut percepatan peningkatan kualitas SDM Indonesia. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu komponen utama dari industri information Technology (IT) (Kristiono, Direktur Utama PT Telkom). Jika Indonesia ingin meraih sukses di bidang IT ini, maka faktor SDM harus diperhatikan. Namun ternyata masih banyak kelemahan di sisi SDM IT, baik dari kualitas maupun kuantitas (jumlah).
Dalam dunia bisnis yang terkoneksi internet, nilai SDM - yang termasuk intangible asset – sangat tinggi. Aset fisiknya hampir tidak ada [ditiadakan] nilainya dibandingkan dengan aset-aset tak berwujud [intangible asset]. Contoh Yahoo, nilai asetnya sangat tinggi, namun gedung pun mereka hampir tak memiliki.
Kunci utama sukses tidaknya dalam implementasi Teknologi Informasi adalah manusia yang menjadi pendorong utama New Economy . Menurut F. Antonius Alijoyo, managing director AAJ Intergrasi, secanggih apapun software di suatu perusahaan, kalau manusianya tidak mau bekerjasama tidak akan jalan. Dengan kata lain, pada era Old Economy SDM TIDAK DIPERHITUNGKAN sebagai ASET PENENTU bagi kebanyakan perusahaan. Pada era New Economy aset ini MEMEGANG PERANAN penting. Bahkan menjadi aset utama dalam menentukan arah jalannya perusahaan.
Kedua, Globalisasi, yang menuntut organisasi agar meningkatkan kemampuan untuk mempelajari, melakukan kolaborasi, dan menangani perbedaan, kompleksitas maupun ambiguitas. Globalisasi dalam dunia bisnis memberi kesempatan bagi investor luar negri untuk memulai usahanya dinegara manapun yang diinginkan. Hal ini akan menembusi tidak hanya aspek ilmu tetapi juga budaya suatu negara, pengaruhnya kepada bisnis adalah tidak semua budaya mampu menerima budaya asing masuk, sehingga disisi lain tidak menguntungkan pelaku bisnis yang ingin bisnisnya berkembang. Oleh karena itu tantangan dari aspek globalisasi tidak gampang untuk dibiarkan tanpa keinginan tinggi yang mau disertai dukungan aspek lain.
Ketiga, Profitabilitas melalui Inovasi dan Pertumbuhan dimana dalam menghadapi arus globalisasi yang sangat kompetitif diperlukan peningkatan inovasi dan prosesnya agar perusahaan-perusahaan publik maupun privat dapat bersaing tidak hanya dengan perusahaan lokal tetapi secara internasional serta agar dapat memperbaiki proses bisnis untuk dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisa dan evaluasi kinerja, mengembangkan metoda atau cara baru dalam aktivitas kerja, mengoptimalkan team work, menjadikan kendala yang dihadapi sebagai tantangan, dan bertanggungjawab untuk setiap pekerjaan yang diterima।
Keempat, Proses dan Prosedur mempelajari fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi dan bagaimana keterkaitan antar fungsi bisnis dan bahkan organisasi bisnis tersebut harus dapat dipelajari bagaimana proses dan prosedur penciptaan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan secara ditail dapat memuaskan pelanggan (costumer) serta tujuan lainnya adalah agar mampu mengatasi arus informasi yang overload.
Informasi yang overload mengakibatkan informasi tidak lagi informatif karena terlalu berlebihan. Masyarakat akan menerima berbagai macam informasi tetapi sulit melakukan follow up bahkan potensi kehilangan informasi menjadi besar karena terlalu banyak informasi yang masuk.
Kelima, Teknologi. Tantangan yang dihadapi para manajer dalam hal ini adalah menciptakan pemahaman dan penggunaan yang benar terhadap apa yang ditawarkan teknologi. Teknologi dapat dan akan mempengaruhi bagaimana dan dimana pekerjaan diselesaikan. Melalui teknologi pula muncul berbagai virus maupun spams yang mampu merusak bahkan menghancurkan informasi yang disampaikan secara elektronik seperti email, sms, mms. Sehingga tantangan dalam teknologi harus diatasi terus menerus atau secara kontiniu agar seluruh kondisi diatas dapat diminimalkan.
Keenam, Modal intelektual. Tantangan bagi organisasi adalah meyakinkan bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk menentukan, mengasimilasi, mengembangkan, menggantikan, dan mempertahankan individu-individu yang berbakat.
Ketujuh, Perubahan, dan banyak lagi perubahan. Tatangan yang paling kompetitif yang dihadapi perusahaan adalah penyesuaian kepada perubahan yang tiada henti-hentinya. Perusahaan harus selalu dalam kondisi transformasi yang tidak pernah berakhir, fundamental, dan kontinyu. Tantangan-tantangan tersebut tampaknya hanya bisa diantisipasi organisasi dengan cara mengintegrasikan perencanaan strategik dengan manajemen SDM. Dengan integrasi tersebut akan mampu mendukung pencapaian keunggulan bersaing perusahaan.
Pada persaingan global perusahaan yang ingin memenangkan persaingan bisnis harus memiliki keunggulan bersaing dibanding pesaingnya. Komunikasi bisnis seperti yang telah diungkapkan diatas memerlukan keunggulan bersaing dalam upaya mnghadapi kompetensi bisnis. Hal ini dilatarbelakangi oleh dunia bisnis yang telah merambah kepada Informasi dan Teknologi yang meliputi banyak aspek bisnis. Oleh karena itu seluruh pelaku bisnis harus siap dan waspada pada tantangan kompetensi bisnsi yang akan dihadapi.
Referensi :
Bovee, Courtland L. Business Communication Today. 5th Edition. Prentice Hall.1998.
http://www.nada.kth.se/~green/courses/nonverbalcscw/index.htm
http://www.faculty.petra.ac.id/ido/courses/kombis
http://www.faculty.petra.ac.id/ido/courses/komunikasi_bisnis
http://www.eii.itb.ac.id/download/eii_proposal.pdf
www.bogor.net/idkf/bio2/indo-artikel/blue-book.pdf
www.bappenas.go.id/.../&view=199/WSIS_final.pdf
www.sme-center.com/sme/doc/file/20050128041042.pdf
www.mma.mb.ipb.ac.id/downloads/doktor/brosur-ind.pdf
www.microsite.detik.com/business4sme/online4sme.pdf
www.lib.ui.ac.id/files/Ade_Abdul_Hak.pdf
www.lmfeui.com/uploads/file17-XXIX-Juli-2000.PDF
www.publik.brawijaya.ac.id/.../6Penerapan%20Strategi%20Bisnis%20Modern%20pada%20Lembaga%20Bisnis%20Publ.pdf
www.prstudies.typepad.com/weblog/2006/04/the_communicati.
www.ijlit.oxfordjournals.org/cgi/reprint/13/1/39
http://www.europa.eu/.../06/478&format=PDF&aged=1&language=EN&guiLanguage=en
www.pria.com.au/sitebuilder/state/knowledge/asset/files/2/studentchallengeinfo.pdf
www.who.int/entity/water_sanitation_health/wastewater/wsh0308chap7.pdf
www.ot.co.id/images/mag/April06.pdf
www.itb.ac.id/focus/focus_file/IT_Policy_v1.1.pdf
www.warmada.staff.ugm.ac.id/Articles/pbl-ict150504.pdf
www.coremap.or.id/downloads/Mengapa_Kita_Berkomunikasi.pdf
www.nofieiman.com/repository/mengenal-e-commerce.pdf
www.keyskillssupport.net/files/supporting/Level%20Crossing/commonchallenges.pdf
www.publik.brawijaya.ac.id/.../6Penerapan%20Strategi%20Bisnis%20Modern%20pada%20Lembaga%20Bisnis%20Publ.pdf
www.lmfeui.com/uploads/file17-XXIX-Juli-2000.PDF
www.longwoods.com/view.php?aid=18779
www.leaonline.com/doi/abs/10.1207/s15567419cy2701
www.ualbanycphp.org/Events/Avian_06_22_05/Media/pandemicfluscenario-group%20questions-FINAL.pdf
www.books.nap.edu/html/ndr/alerting_america.pdf
www.dds.ca.gov/publications/PDF/Consumers_Comm_Challenges.pdf
www.panos.org.uk/PDF/reports/breakingbarriers.pdf
www.longwoods.com/view.php?aid=18779
www.leaonline.com/doi/abs/10.1207/s15567419cy2701_1
www.ualbanycphp.org/Events/Avian_06_22_05/Media/pandemicfluscenario-group%20questions-FINAL.pdf
www.books.nap.edu/html/ndr/alerting_america.pdf
www.dds.ca.gov/publications/PDF/Consumers_Comm_Challenges.pdf
www.e-psikologi.com/manajemen/111202.htm
www.cooptelkom.or.id/index.php?idpage=kmc
www.bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/Seminar-MIS/2006/171/171-11-BusinessCompetenceOfITProfessional.pdf
www.dppk.org/mkl_dir_सद्म